Jumat, 22 Juni 2012

Seorang Ayah dengan Anak lelaki-na




Seorang laki-laki baru saja selese dari kerja saat tutup toko sdh larut. Ia merasa lelah dan capek, lalu melihat putranya yang berumur 7 tahun di depan pintu.

"Ayah, bolehkah aku bertanya?" tanya anak itu.

"Tentu. Apa pertanyaanmu?" jawab lelaki itu.

"Ayah, berapa penghasilan yang kau dapat dalam 1 jam?"

"Itu bukan urusanmu. Untuk apa kau tanyakan hal seperti itu?" kata lelaki itu dengan kesal.

"Aku hanya ingin tahu. Tolong, beritahu aku berapa penghasilan yang kau dapat dalam 1 jam?" pinta anak itu.

"Jika kau benar-benar ingin tahu, aku bisa dapat 100 rb dalam 1 jam."

"Owh," Jawab anak itu, dengan kepala tertunduk dan merasa sedih. Ia lalu mengangkat kepalanya dan berkata, "Ayah, bolehkah aku pinjam 50 rb?"

Sang ayah marah.
"Jika satu-satunya alasan kau bertanya hal itu padaku adalah untuk bisa meminjam uang untuk membeli mainan atau hal konyol lainnya, labih baik kau pergi ke kamarmu dan tidur. Pikirkan kenapa kau begitu serakah."

"Aku bekerja selama berjam-jam tiap hari, aku tak punya waktu untuk permainan anak kecil seperti ini." lanjutnya dengan kesal.

Sang anak pergi ke kamarnya dan menutup pintunya.

Sang ayah duduk di sofa dan bertambah marah akan pertanyaan anaknya.

Betapa beraninya ia bertanya hal semacam itu untuk mendapatkan uang?

Setelah sejam kemudian, sang Ayah telah menenangkan diri dan mulai berpikir bahwa dirinya sudah bertindak terlalu keras pada putranya.

Mungkin ada hal yang benar-benar perlu ia beli dengan 50 rb itu, dan ia tidak meminta uang begitu sering.

Lelaki itu kemudian pergi ke kamar anaknya dan membuka pintu.

"Apa kau tertidur, nak?" tanyanya.

"tidak, ayah, aku masih bangun." Jawab sang anak.

"Aku terus berpikir, mungkin aku terlalu keras padamu barusan." Kata sang Ayah.

"Hari ini sungguh melelahkan dan aku menumpahkan amarahku padamu. Ini 50 rb yang kau minta barusan."

Sang anak seketika bangun dan tersenyum seraya berseru, "Oh terima kasih, Ayah!"

Kemudian anak itu meraih segenggam uang yang ada di bawah bantalnya.

Sang Ayah, melihat itu, kembali merasa marah.

Sang Anak, perlahan menghitung uangnya dan menatap sang Ayah.

"Kenapa kau meminta uang padahal kau sudah punya sejumlah uang?" ucap sang Ayah kesal.

"Karena tadinya aku tak memiliki cukup uang, namun sekarang sudah cukup."

"Ayah, ini 100 rb. Bisakah aku membeli 1 jam dari waktumu? Tolong,  tutup toko lebih cepat besok, Aku ingin sekali menghabiskan saat makan malam denganmu."

 Ohhh .. MasyaAllah .. Anak-ku (mungkin mata ini berkaca2, tp ga berlinang lhah -> Yyye ..