:: Owh Tuhan , Kirimkankanlah aku . .
Kekasih yang baik hati .
Yang mencintai aku u u ..
Ada apanya ???
-> Everything I do, Please forgive me
Aku menyadari, aku memiliki beberapa kelebihan, tetapi sesungguhnya kekuranganku jauh melebih kelebihan yang aku punya. Aku bukan pria yang ganteng ,tampan rupawan seperti Romeo, bukan pula pria kaya raya seperti konglomerat. Walaupun tidak buta, tetapi pemahamanku terhadap Islampun masih perlu perbaikan. Tak banyak yang istimewa yang aku punya, makanya aku sangat bersyukur sekali Allah menghadirkan seseorang yang Allah halalkan tidak saja hatinya tetapi juga fisiknya padaku. Walaupun aku hanyalah pria biasa, Allah memberiku seorang wanita yang sholeh, baik, rendah hati dan amat sangat sayang padaku.Dan lebih cantik dari julia perezz, ups Juliet ding maksud-e.(NB:Masih berharap)
Kyai Hanafi, sang pakar pecahkan segala problem (Meski sang Kyai dw banyak Pe-eR problem pribadi yg ga jelaz, Misterius Guys) jg pernah berpesan, ada empat perkara yang harus kita perhatikan agar tercipta syurga dunia dalam rumah tangga. Sebagai pasangan suami/istri kita memang dituntut untuk memaksimalkan kemamapuan agar indah dipandang mata, sejuk dilihat, tenang ditinggal, membangkitkan gairah, dan menumbuhkan ketaatan suami kepada Allah. Disamping menjadi ortu yang baik dalam mendidik anak-anak kita.
Pertama, mampu memberikan kepuasan di tempat tidur. Tempat tidur adalah ruang yang paling privacy antara kita dan pasangan kita. Disanalah biasanya suami / isteri mengurai keletihan setelah bekerja seharian. Tempat tidur juga merupakan tempat dimana biasanya suami istri menunaikan hajat seksualnya. Untuk itu istri di tuntut untuk menata tempat tidur dengan baik, bersih dan harum. Suami perlu memahami kebutuhan seksual isteri, memenuhi ajakan bersetubuh dengan segera, memberikan kepuasan maksimal dalam bersetubuh, jika perlu tidak ada salahnya suami menawarkan diri.(ayukk riding maa..., spt ungkapan teman yang seorang biker).
Kedua, menciptakan keindahan di dalam rumah, menatanya dengan penuh artistik, serta menjaga harta yang ada di dalamnya. Rumah yang besar belum tentu menciptakan ketenangan dan kedamaian. Perabotan yang banyak lagi mahal tidak juga bisa membuktikan penghuninya adalah pasangan yang berbahagia. Keindahan di sini adalah keindahan yang terpancar dari tangan lembut dan keikhlasan penatanya, yaitu istri yang sholehah, qonaah, tawadhu, dan rendah hati.
Ketiga, mendidik dan menjaga anak-anak. Anak-anak adalah amanah, anak-anak adalah investasi, anak-anak merupakan hiburan bagi kita. Anak-anak yang bersih, sehat, cerdas adalah dambaan orang tuanya. Menjadikan anak-anak kita sholeh, cerdas, sehat dan bersih membuktikan keberhasilan kita mendidik mereka. Suami akan bekerja lebih giat untuk mencari nafkah jika melihat anak-anak dalam kondisi seperti ini.
Keempat, saling memaafkan. Suami istri berasal dari dua keluarga yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, adat-istiadat yang berbeda, sifat yang berbeda. Keduanya bukanlah makhluk yang sempurna yang tak pernah salah. Keduanya sama-sama memiliki kekurangan. Meminta maaf terlebih dahulu jika memiliki salah dan segera memaafkan suami serta tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahan yang pernah ada akan menautkan lagi kemesraan kita berdua.
Seorang suami tidak akan memikirkan perempuan lain jika istri mampu menampilkan semua ini dihadapanya. Memberikan kebahagiaan lahir batin, menciptakan suasana segar, serta istri yang menentramkan jiwa. Tak akan pula ada percekcokan, sakit hati atau penyesalan telah mengikat janji berdua dihadapan Allah aza wajalla. Yang ada adalah ungapan sayang, kata-kata mesra, cinta yang selalu berbunga, mudah-mudahan berkah Allah selalu melingkupinya. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar