Rabu, 22 Agustus 2012

Cinta Saja Tak Cukup Untuk Menikah



Curhat temen cewek "Aku dan pacarku sudah lima taon-an pacaran, kami sudah saling mengenal pribadi masing-masing,sepeti-na tidak ada yg salah dalam hubungan kami. Tapi.. dia tak kunjung memintaku untuk menikah dengannya. Entah apa yang kurang, padahal kami sudah memahami sifat masing-masing dan saling mencintai. Saya bingung, usia saya 34 taon dan dia sudah lebih dari 40 tahun, seharusnya ini usia yang matang/dewasa  untuk sebuah pernikahan,"

Apakah Anda juga sedang mengalami hal yang sama? Kenapa dia tak kunjung melamar, menunggu apalagi sih?

Kemapanan Pria Jadi Tolak Ukur Keputusan Menikah
Sebaiknya Anda tak langsung menuduh kekasih Anda tak serius untuk memasuki jenjang yang lebih serius. Bisa jadi, kekasih Anda adalah pria baik yang masih memikirkan pondasi keuangan dan kemapanannya sebelum menjadikan Anda pasangan seumur hidupnya.
"Pria memiliki jam biologis, tetapi waktu yang mereka butuhkan (untuk segera mengambil keputusan menikah) berbeda dengan para wanita. Kebanyakan pria cenderung terfokus pada kemapanan dan keamanan keuangannya sebelum memutuskan untuk memiliki sebuah keluarga. Jika si pria masih berjuang keras membayar tagihan-tagihannya, maka dia tidak ingin menambah beban dengan mengambil tanggung jawab sebagai pemberi nafkah bagi istrinya,"

Tarik dulu napas Anda, setuju atau tidak setuju, keuangan Anda dan pasangan menjadi pertimbangan sebelum masuk ke dalam jenjang pernikahan. Terlebih lagi bagi pria, di Indonesia bahkan di seluruh dunia, posisi pria adalah kepala rumah tangga sekaligus pemberi nafkah, hal inilah yang membuat pria memiliki pikiran berbeda tentang kemapanan keuangannya. Seorang pria akan berkomitmen pada pekerjaannya. Terimalah alasan ini, karena seperti yang sering diucapkan banyak orang, "Cinta saja tidak bisa memberi makan anak-anakmu kelak."

Sampai Berapa Lama Hingga Dia Siap Menikah?
Sisi romantis seorang pria tidak bisa dijadikan tolak ukur apakah dia serius untuk menikah atau tidak. Bisa jadi kekasih Anda bukan
pria romantis, tetapi Anda bisa melihat keseriusannya saat berbicara tentang konsep mengenai komitmen bersama Anda. Jika memang benar bahwa kekasih Anda masih membangun pundi-pundi keuangan, jangan terus menerus memaksanya untuk segera menikahi Anda, pria butuh waktu hingga dia benar-benar siap.

"Sampai seberapa banyak tabungan dan tingkat kemapanan yang dia butuhkan untuk bisa melangsungkan pernikahan bersama saya?" Setiap pria memiliki patokan yang berbeda-beda. Coba bicarakan hal ini bersama pasangan Anda. Beberapa pria bahkan bisa menilai apakah kebiasaan belanja Anda, penampilan Anda sehari-hari, dan kesukaan Anda pada barang bermerek sebagai patokannya untuk mempersiapkan keuangan demi memenuhi kebutuhan Anda kelak.

Bijaksanalah saat membicarakan hal ini bersamanya :)
Mawar, Maafkan aku ya.. 22 Agustus 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar